Create Your First Project
Start adding your projects to your portfolio. Click on "Manage Projects" to get started
REFLEKSI KRITIS
Jenis proyek
Refleksi
Tanggal
13 Desember 2024
Sebagai bentuk refleksi terhadap mata kuliah Kewarganegaraan, sebuah pemikiran mendasar terus menghantui benak saya. Semakin hari, saya semakin merasa bahwa rasa cinta tanah air pada generasi muda, khususnya generasi Z dan di bawahnya, semakin memudar. Hal ini terlihat jelas dari berbagai indikator, seperti ketidakmampuan sebagian besar anak muda untuk menghafal lagu kebangsaan Indonesia Raya atau mengingat sila-sila Pancasila. Fenomena ini, menurut saya, merupakan dampak dari derasnya arus globalisasi dan digitalisasi yang menenggelamkan nilai-nilai kebangsaan.
Globalisasi dan digitalisasi telah membawa banyak kemudahan dan akses informasi yang begitu cepat. Namun, di sisi lain, arus informasi yang deras ini juga membawa dampak negatif, salah satunya adalah terkikisnya nilai-nilai tradisional dan nasionalisme. Generasi muda cenderung lebih terpapar budaya populer Barat, sehingga nilai-nilai kebangsaan yang telah diwariskan oleh para pendahulu mulai terlupakan. Mereka lebih mengedepankan konsep “open minded” yang seringkali diartikan secara sempit sebagai penerimaan tanpa syarat terhadap segala hal yang berasal dari luar, tanpa melakukan filterisasi terhadap nilai-nilai yang sesuai dengan budaya dan bangsa kita.
Padahal, sebagai generasi penerus bangsa, sudah seharusnya generasi muda tidak hanya memiliki pandangan yang terbuka, tetapi juga memiliki rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap negara. Mereka harus menyadari bahwa di samping menjadi warga dunia, mereka juga adalah warga negara Indonesia yang memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa.
Salah satu solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memberlakukan kembali wajib militer. Wajib militer tidak hanya melatih fisik, tetapi juga mental dan disiplin seseorang. Melalui kegiatan militer, para pemuda akan diajarkan tentang pentingnya kerja sama, kedisiplinan, dan nasionalisme. Selain itu, wajib militer juga dapat menjadi wadah bagi para pemuda untuk saling mengenal dan membangun persatuan.
Tentu saja, masalah kesehatan mental yang sedang menjadi isu hangat saat ini tidak dapat diabaikan. Namun, saya berpendapat bahwa masalah kesehatan mental yang dialami oleh generasi muda saat ini juga dipengaruhi oleh kurangnya rasa memiliki dan tujuan hidup. Dengan mengikuti wajib militer, para pemuda akan memiliki tujuan yang lebih jelas dan merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar daripada diri mereka sendiri. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental mereka.

